Sabtu, 31 Januari 2009

P E L A J A R A N B . J E P A N G

KAMUS PINTAR : Pelajaran Bahasa Jepang

ANATA = ANDA ?

Bagi kita yang sudah belajar bahasa Jepang, tentu ingin sekali mempraktekkannya bukan? Kalau bertemu dengan orang Jepang baik di tempat Anda sekolah, bekerja maupun beraktivitas, pasti ingin sekali mempraktekkan bahasa Jepang dengan bertanya hal yang sangat sederhana, misalnya "Siapa nama Anda ? Dimana Anda tinggal ? Apa hobi Anda ?", bukan ? Bagaimana Anda menanyakan kalimat-kalimat tadi dalam bahasa Jepang ? Apakah seperti berikut ? "Anata no namae wa nandesuka ?", "Anata wa doko ni sunde imasuka ? / "Anata no uchi wa dokodesuka ?", "Anata no shumi wa nandesuka ?"

Di dalam kalimat bahasa Jepang di atas, kata 'Anata' selalu digunakan untuk mengganti kata 'Anda'. Apakah ini kalimat bahasa Jepang di atas lazim digunakan? Mari kita simak ulasan berikut ini.

** Keterangan : BI ( Bahasa Indonesia), BJ (Bahasa Jepang)

1) BI : "Siapa nama Anda?"
BJ : "(Anata no) onamae wa ?"
2) BI : "Silakan tulis alamat Anda"
BJ : "(Anata no) gojusho wo kaite kudasai"
3) BI : "Pak Direktur, apakah Anda sakit ?"
BJ: "Shachou, (Anata wa) guai ga waruidesuka"
4) BI: "Apakah Anda, saudara Karim?"
BJ : "Anou, (anata wa) Karimu san desuka ?"
5) BI: "Apakah Anda suka durian?"
BJ: "(Anata wa) Dorian ga sukidesuka ?"
6) BI: "Anda besok pergi jam berapa?"
BJ: "(Anata wa) ashita nanjini ikimasuka"

Dari contoh di atas, terlihat bahwa perbedaan antara penggunaan kata "Anata" dengan 'Anda' terletak pada 'kehadirannya' dalam kalimat. Kalimat bahasa Indonesia yang mengandung kata 'Anda' di atas akan menjadi 'kalimat dengan tata bahasa yang salah' bila tanpa kata 'Anda', sedangkan kalimat bahasa Jepang tetap merupakan kalimat yang baik meski tanpa kata "Anata". Hal ini dikarenakan, pada wacana atau percakapan dalam bahasa Jepang penyebutan subjek / pelaku cukup di lakukan di kalimat awal saja. Sepanjang subjek / pelaku tidak berubah, untuk kalimat selanjutnya subjek / pelaku tidak perlu disebut. Selain itu, penyebutan kata "Anata" dalam tiap kalimat dan penggunaan kata "Anata" yang tidak pada tempatnya akan menimbulkan kesan 'meremehkan' atau 'sok akrab'.Untuk menghindari hal tersebut ada baiknya kita mengetahui penggunaan kata "Anata" tersebut.

1) "Anata" digunakan kepada orang yang tidak dikenal, tidak akrab, tidak mempunyai hubungan, atau yang usia dan kedudukannya sama atau lebih rendah sebagai sapaan 'sopan'.
Contoh: (Ada dompet jatuh, kita menanyakan kepada orang) "Kore, anata no ja arimasenka ?

2) "Anata" digunakan oleh atasan (menduduki posisi lebih atas) kepada bawahan (posisi bawah) Contoh:(Dalam wawancara kerja) "Anata wa imamade donna shigoto wo shite irasshaimashita ?

3) "Anata" digunakan untuk menyatakan makna 'Anda' sebagai 'khalayak' dalam tulisan (angket,iklan) ataupun lisan (pidato). Contoh: (Angket) Anata wa mainichi ko-hi- wo nomimasuka ? O Hai O Iie (Pidato) Anatagata wa dou omowareruka wakarimasen ga, watakushiawa kore ni sanseidekimasen.

4) "Anata" digunakan oleh wanita baik secara lisan maupun tertulis (puisi, lirik lagu) terhadap suami atau kekasihnya . Contoh: (Pagi hari saat suami akan berangkat kerja) "Anata, kyou nanjini okaerini narimasuka ?" (Lirik lagu "Anata" ) "Anata..., anata wa... itehoshii".

Untuk menghindari penyebutan kata "Anata" yang berulang, ada beberapa cara agar kita bisa menghindari penyebutan kata "Anata" tersebut.
a) Menggunakan kata yang mengandung makna "Anata". Misalnya, Onamae (nama Anda), Gojusho (alamat Anda), nama + san(sebagai ganti kata "Anata") dsbnya.
b) Menggunakan sebutan jabatan, kedudukan dsbnya. Misalnya, Sensei, Shachou, Senpai, dsb.
c) Menggunakan kata untuk menarik perhatian lawan bicara. Misalnya,Sumimasen, anou... Chotto..,dsbnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar